Judul : Kenakalan Remaja
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1
Pengetian Kenakalan Remaja
2.1 Penyebab Kenakalan Remaja
2.1 Solusi Mengatasi Kenakalan Remaja
Bab III Metode Penelitian
3.1
Metode Penelitian
3.2
Teknik Pengumpulan Data
3.3
Teknik Analisis Data
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1
Hasil
4.2
Pembahasan
Bab V
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang penuh
dengan gejolak. Pada saat ini perubahan sosial yang begitu cepat (terutama di
kota-kota besar), serta sarana serta prasarana komunikasi dan perhubungan sudah
sedemikian maju, ditambah lagi adanya kesimpangsiuran norma (keadaan anmie).
Kondisi intern dan ekstern remaja yang demikian merupakan kondisi yang sangat
rawan dalam perkembangan kejiwaan individu, sehingga sangat rawan juga terhadap
timbulnya perilaku menyimpang pada remaja, khususnya dalam bentuk kenakalan remaja.
Dalam perspektif perilaku menyimpang,
masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku
menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan
tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah
menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku
menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan
yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang
ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku
tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku
tersebut, adalah mengapa seseorangmelakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa
yang dilakukan melanggar aturan.
Becker (dalam Soerjono
Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya
mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian. Hal ini
disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak
menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal
biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.
Masalah sosial perilaku menyimpang
tentang Kenakalan Remaja bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan
sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan
pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial
apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang
perilaku disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6)
mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan
dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana
sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat
sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan
lingkungan sosialnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari Kenakalan Remaja?
2.
Apa sajakah ciri-ciri pokok kenakalan remaja?
3.
Apa sajakah karakteristik atau bentuk-bentuk kenakalan remaja?
4.
Apa sajakah faktor – faktor penyebab kenakalan remaja?
5.
Siapa sajakah pihak yang terkait dengan penanganan kenakalan remaja?
6.
Bagaimana upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja?
1.3
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1.
Mengetahui pengertian dari Kenakalan Remaja
2.
Mengetahui ciri-ciri pokok kenakalan remaja
3.
Mengetahui karakteristik atau bentuk-bentuk kenakalan remaja
4.
Mengetahui faktor – faktor penyebab kenakalan remaja
5.
Mengetahui pihak – pihak yang terkait dengan penanganan kenakalan remaja
6.
Mengetahui upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan
mengacu pada situs yang relevan terhadap topik yang sedang dibahas
1.5 Sistematika Penulisan
Tulisan ilmiah ini
terdiri dari tiga bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan. Pada bab II berisi pembahasan penelitian. Pada bab III atau bab
penutup berisi kesimpulan dan saran dari masalah tersebut